Pengantar Logika : Dasar Logika, Pengertian Logika, Kegiatan Akal Budi, dan Contohnya

Pengatar Logika : Dasar Logika, Pengertian Logika, Kegiatan Akal Budi, dan Contohnya



BERPIKIR

  • Berpikir sehari-hari 
    • mengenal
    • mengerjakan
    • memutuskan

  • Berpikir ilmiah 
    • Menggunakan pola tertentu: 
      • Empiris (mencari dan menggunakan data) 
      • Rasional (menggunakan penalaran: berpegang pada rumus dan teori/aturan/hukum tertentu) 
    • Menggunakan sistematika tertentu 
    • Menggunakan bentuk/model berpikir tertentu. 
    • Menggunakan kriteria keabsahan dan kebenaran tertentu: 
      • Untuk mengevaluasi keluaran – output/outcome dari aplikasi pengetahuan.

  • Ketika berbicara/menulis harus memperhatikan hukum gramatika. Dalam gramatika terdapat kata-kata (term-term) yang terdiri dari satu kalimat atau banyak kalimat. 

  • Logika = pemikiran + pengertian-pengertian + keputusan (struktur pola pikir) 

  • Kegiatan akal budi: pemikiran (ratiocinium), putusan (iudicium), dan pengertian (conceptus) 
  • Contoh: 
    • Ilmu pegetahuan sangat menyenangkan 
    • Matematika adalah ilmu pengetahuan 
    • Matematika sangat menyenangkan 

  • Contoh di atas merupakan pemikiran yang memiliki 3 keputusan yang disusun dari 3 konsep (pengertian): Ilmu pengetahuan, matematika, sangat menyenangkan 



DASAR KERANCUAN BERPIKIR


Argumen dengan Ancaman (Argumentum ad Baculum) 

Dalam argumen jenis ini, relevansi antara premis dan kesimpulannya dipaksakan lewat ancaman, yang dapat berupa ancaman fisik (pukulan, siksaan, serangan) atau ancaman psikis (teror mental, mempermalukan atau merusak nama baik). 


Contoh: 

  • “Kami tidak mungkin meneruskan usaha ini, karena bila kami terus beroperasi, maka para preman pasar akan segera datang dan menghancurkan toko.” 
  • “Bila Anda meneruskan gugatan hukum terhadap klien kami, maka kami tidak akan segan-segan menyebarkan foto skandal Anda di media massa.” 


Argumentum ad Misericordiam 

Dalam ragam argumen ini, rasa belas-kasihan dipergunakan sebagai senjata untuk memaksakan relevansi premis-premis dengan kesimpulan yang dihasilkannya.




Argumen otoritas jumlah terbanyak (argumentum ad populum) 

Dalam argumen rancu yang paling sering dipergunakan di dalam bidang periklanan ini, yang dijadikan sebagai sarana untuk memaksakan relevansi adalah kuantitas –jumlah –yang membuat seakan-akan “yang mayoritas adalah yang paling benar”. 


Contoh: 

  • “Pemerintah terpaksa menyegel seluruh tempat hiburan yang beroperasi di daerah itu meskipun mereka sudah mengantongi ijin dari pemerintah kota, karena selama enam hari terakhir ribuan orang melakukan unjuk rasa di depan istana menuntut penutupan semua tempat hiburan.” 
  • “Sabun X ini dipergunakan oleh sembilan dari setiap sepuluh perempuan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lembaga survei Y. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak menggunakan sabun X karena hampir setiap orang sudah memakainya.” 



PENGERTIAN LOGIKA

Logika berasal dari kata logike dalam bahasa Yunani yang berarti perkataan sebagai manifestasi pikiran dan logos yang berasal dari bahasa latin yang berarti Ilmu atau disiplin ilmiah yang mempelajari ( jalan ) pikiran yang diungkap dalam bahasa.

Menurut A.G.M Van Melsen, logika diklasifikasi sebagai 2 hal yang berbeda yaitu Non-Empirik dan Empirik. Non-empirik adalah Kegiatan akal untuk mendapat pengetahuan yang TIDAK tergantung pada pengalaman (data empiris). Sedangkan, empirik adalah Kegiatan akal untuk mendapat pengetahuan yang tergantung pada pengalaman/butuh bukti. Contoh dari Non-Empirik adalah ilmu Filsafat dan Matematika. Contoh dari Empirik adalah Ilmu Alam dan Ilmu Manusia.

Menurut D.F Scheltens, Ilmu Pengetahuan terdiri dari Ilmu Positif dan Ilmu Formal. Ilmu Positif adalah ilmu yang bedasarkan pengamatan empiris lewat observasi untuk sebuah simpulan (Ilmu Alam & Ilmu Manusia). Sedangkan, ilmu Formal adalah ilmu yang Mempelajari bentuk dan pola hub antar pernyataan, dan tidak menghasilkan keputusan atau proposisi tentang kenyataan (Math & Logika).

Ilmu non-empiris yang mempelajari bagaimana kita berpikir dengan tepat sesuai dengan bentuk dan rumus yang disediakan (terarah, teratur, dan sistematis) 

MACAM OBJEK ILMIAH LOGIKA

MATERIAL

Sasaran/objek penelitian

FORMAL
  • Objek material yang dipandang dari sudut tertentu.
  • Salah satu aspek dari objek material yang dipelajari dari sudut pandang tertentu dengan cara tertentu.


HUKUM BERPIKIR ARISTOTELIAN

  • ASAS IDENTITAS (Principle of Identity; principium Indentitatis). 
    • Setiap hal adalah apa adanya dia. Setiap hal sama dengan dirinya sendiri. A=A. Jika p maka p dan akan tetap p 

  • ASAS KONTRADIKSI (Principle of Contradiction; principium Contradictionis). 
    • setiap hal tidak sama dengan lawannya (yang bukan hal itu). A ≠ non (-A). Tidak mungkin p pada waktu yang sama adalah p dan bukan p. 

  • ASAS PENGECUALIAN KEMUNGKINAN KETIGA (Principle of Excluded Middle; Principium Exclusi Tertii). 
    • di atara dua hal yang berlawanan; tidak ada kemungkinan ketiga. A=A atau =(-A), tidak ada kemungkinan ketiga. 

  • ASAS ALASAN YANG CUKUP (Principle of Sufficient Reason; principium Rationes Sufficientis). 
    • Setiap kejadian harus mempunyai alasan yang cukup. 

  • ASAS BAHWA KESIMPULAN BAHWA TIDAK BOLEH MELAMPAUI DAYA DUKUNG PREMISNYA (Do not go beyond the evidence).

DEDUKSI & INDUKSI



BENTUK LOGIKA


PROPOSISI-SILOGISME

Contoh

  • Semua mahasiswa rajin membaca
  • Michelle adalah mahasiswa
  • Jadi, Michelle rajin membaca




BENTUK/LAMBANG SILOGISME

  • M = P
  • S = M
  • Jadi… S = P

VALIDITAS DAN KEBENARAN


VALIDITUS (Latin = Kuat)

Sebuah argumentasi dikatakan Valid jika kesimpulan (Silogisme) ditarik dengan menindahkan aturan-aturan Silogisme. Valid menyangkut aturannya.


BENAR 

Benar berarti ‘kesesuaian antara pernyataan dengan fakta. Benar menyangkut isi argumentasi. Menyangkut FAKTA-nya.

LATIHAN 1


Apakah premis-premis ini valid dan benar ?

  • Mahasiswa Unpar suka berdiskusi 
  • Berdiskusi adalah sebuah kegiatan ilmiah 
  • Jadi, mahasiswa Unpar menyukai kegiatan ilmiah 

  • Ayam suka bernyanyi 
  • Bernyanyi menghibur hati 
  • Jadi ayam suka menghibur hati


EMPAT TEORI KEBENARAN

  • TEORI KORESPONDENSI: 
    • Sebuah pernyataan adalah benar jika isinya sesuai dengan atau mencerminkan kenyataannya sebagai mana adanya.

  • TEORI KOHERENSI: 
    • Kebenaran adalah kesesuaian sebuah pernyataan dengan pernyataan lainnya yang sudah diterima sebagai benar

  • TEORI PRAGMATIK: 
    • Yang benar adalah yang efektifitas tujuannya

  • TEORI INTERSUBJEKTIVITAS: 
    • Kebenaran adalah kesesuaian atau konsensus dari para pakar.

FUNGSI BAHASA (IRVING M.COPI)

  • Fungsi Ekspresif: 
    • fungsi yang menyatakan emosi/perasaan. Tidak ada kualifikasi benar atau salah.

  • Fungsi Informatif: 
    • fungsi yang menyampaikan informasi. Ada kualifikasi benar atau salah.

  • Fungsi Direktif: 
    • fungsi yang memerintah.

Contoh:
  • Fungsi Ekspresif: 
  • “Mencintai angin harus menjadi siut, mencintai air harus menjadi ricik, mencintai gunung harus menjadi terjal, mencintai api harus menjadi jilat, mencintai cakrawala harus menebas jarak, mencintai harus menjadi aku.” (Supardi Djoko Damono: Sajak Kecil Tentang Cinta)

  • Fungsi Informatif: 
  • “Ada yang mau saya cerikatakan kepadamu…” “Diberitahukan kepada mahasiwa baru…” Merokok dapat menyebabkan…”

  • Fungsi Direktif: 
  • “Lakukanlah berulang kali agar terbiasa!” Mari bergandengan tangan…” Dilarang..! Jangan…!


TIGA KEGIATAN AKAL BUDI


  • KEGIATAN AKAL BUDI TINGKAT I (Simple Apprehension à Konsep)
  • KEGIATAN AKAL BUDI TINGKAT II (The second operation of the mind/ Judgement à Proposisi)
  • KEGIATAN AKAL BUDI TINGKAT III (The third operation of the mind/ Reasoning à Argumen)

KEGIATAN AKAL BUDI I (Simple Apprehension)


Aprehensi sederhana adalah tindakan akal budi yang menangkap dan mengerti sesuatu tanpa mengiyakan atau menyangkal; tidak pula menghakimi atau membenarkan. Produknya adalah KONSEP/TERM/ DEFINISI VERBAL


KEGIATAN AKAL BUDI II (judgment, Keputusan)



Judgement/keputusan dimana satu konsep (Kelinci) disangkal atau diiyakan oleh konsep lainnya (Lucu atau Memuakkan). Menjawab ‘tanda tanya’ diatas berarti Anda sudah melakukan Kegiatan Akal Budi Tingkat II, yaitu JUDGMENT (menghasilkan sekelompok konsep yang disebut PROPOSISI (Ada SUBJEK dan PREDIKAT)

KEGIATAN AKAL BUDI III (Penalaran/Reasoning)



PENALARAN/REASONING adalah akal budi menangkap sebuah proposisi sebagai Anteseden dan menghasilkan sebuah proposisi baru sebagai konsekuensi. Proses dan hasilnya disebut ARGUMENTASI





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama