Komputer & Data
Komputer menggunakan konsep sistem dijital dalam mengkomunikasikan data/informasi. Sebagai perangkat elektronik, komputer hanya mengenal status On atau status Off.
Bilangan 1 digunakan untuk merepresentasikan status On dan Bilangan 0 untuk status Off. Semua data ( serumit apapun ) harus direpresentasikan di dalam memori dalam bentuk dijit biner ( bits = binary digits ). Representasi dalam bentuk dijit biner, tidak mudah dipahami, sehingga digunakan sistem bilangan oktal dan hexadesimal sebagai perantara untuk memahami penempatan data di dalam komputer.
Bilangan 1 digunakan untuk merepresentasikan status On dan Bilangan 0 untuk status Off. Semua data ( serumit apapun ) harus direpresentasikan di dalam memori dalam bentuk dijit biner ( bits = binary digits ). Representasi dalam bentuk dijit biner, tidak mudah dipahami, sehingga digunakan sistem bilangan oktal dan hexadesimal sebagai perantara untuk memahami penempatan data di dalam komputer.
Contoh I
Representasi data di dalam komputer
Contoh II
PL Algoritma Rabin
- Program Enkripsi–Dekripsi file data
- File berbagai tipe (txt, bmp, jpg, doc, xls, wma, ppt, java, rar, pdf) menjalani proses enkripsi (disandikan) agar tidak mudah dibuka.
- File yang akan dienkripsi, ditampilkan dalam kode hexadesimal agar mudah diperiksa.
- Proses enkripsi membutuhkan kunci privat dan kunci publik
- File hasil enkripsi ditampilkan juga dalam kode hexadesimal.
Sistem Bilangan
- Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital.
- Yang umum digunakan adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal
- Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling familiar karena dipergunakan sehari – hari.
Desimal (Basis/Radiks-10)
Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Deca artinya 10.
Dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction)
- Menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction)
Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value
- Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan
- Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing- masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya
Bilangan desimal 8598 dapat diartikan :
Sistem bilangan desimal dapat berupa pecahan desimal (decimal fraction)
- Untuk bilangan integer posisi digit dimulai dari sebelah kanan
- Untuk bilangan pecahan posisi digit dimulai dari sebelah kiri
Bilangan Pecahan Desimal (decimal fraction)
Biner ( Basis / Radiks-2)
Terdiri dari 2 simbol : 0 dan 1. Dipopulerkan oleh John Von Neumann
Contoh :
Contoh :
Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel
Contoh :
Konversi Bilangan Desimal ke Biner
- Bilangan desimal (D10) dibagi 2 (nilai pembagi=2).
- Setiap data sisa pembagian disebut Least Significant Bit (LSB)
- Lakukan terus menerus (suksesif) sampai hasil baginya = 0 (nol)
- Data sisa pembagian yang terakhir menjadi Most Significant Bit (MSB)
- Susun data LSB mulai dari data MSB dilanjutkan dengan data LSB terbawah sd data LSB teratas
- Terbentuk (D2) sebagai bilangan biner
Oktal ( Basis / Radiks-8 )
Terdiri dari 8 simbol : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Contoh :
Contoh :
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis 8)
Contoh :
Heksadesimal ( Basis / Radiks-16 )
Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10
Terdiri dari 16 simbol
Terdiri dari 16 simbol
- 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
- A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15)
Memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.
- Huruf A mewakili angka 10
- Huruf B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai huruf F mewakili angka 15
Contoh :
Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis)
Contoh :
Contoh :
Konversi Basis-r ke Desimal
Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
- Bilangan desimal (D10) dibagi 8 (nilai pembagi=8)
- Setiap data sisa pembagian disebut Least Significant Bit (LSB)
- Lakukan terus menerus (suksesif) sampai hasil baginya = 0 (nol)
- Data sisa pembagian yang terakhir menjadi Most Significant Bit (MSB)
- Susun data LSB mulai dari data MSB dilanjutkan dengan data LSB terbawah sd data LSB teratas
- Terbentuk (D8) sebagai bilangan Oktal
Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal
- Bilangan desimal (D10) dibagi 16 (nilai pembagi=16)
- Setiap data sisa pembagian disebut Least Significant Bit (LSB)
- Lakukan terus menerus (suksesif) sampai hasil baginya = 0 (nol)
- Data sisa pembagian yang terakhir menjadi Most Significant Bit (MSB)
- Susun data LSB mulai dari data MSB dilanjutkan dengan data LSB terbawah sd data LSB teratas
- Terbentuk (D16) sebagai bilangan Hexadesimal
Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal : Lakukan pengelompokan 3 dijit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB
Artinya : pengelompokan dimulai dari 3 dijit terakhir dan seterusnya hingga seluruh dijit dalam bilangan biner selesai dikelompokan
Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Oktal ke Biner yang harus dilakukan adalah :
Terjemahkan setiap dijit bilangan oktal ke 3 dijit bilangan biner
Terjemahkan setiap dijit bilangan oktal ke 3 dijit bilangan biner
Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal :
Lakukan pengelompokan 4 dijit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB
Konversi Bilangan Hexadesimal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus dilakukan adalah :
Terjemahkan setiap dijit bilangan Hexadesimal ke 4 dijit bilangan biner
Terjemahkan setiap dijit bilangan Hexadesimal ke 4 dijit bilangan biner
Jawaban Latihan 2
Operasi Penjumlahan Bilangan Biner
Operasi penjumlahan pada sistem bilangan biner dilakukan sama seperti operasi penjumlahan pada sistem bilangan desimal
Aturan penjumlahan pada bilangan biner :
Aturan penjumlahan pada bilangan biner :
Operasi Pengurangan Bilangan Biner
Operasi pengurangan pada sistem bilangan biner dilakukan sama seperti operasi pengurangan pada sistem bilangan desimal.
Aturan operasi pengurangan pada sistem bilangan biner :
Aturan operasi pengurangan pada sistem bilangan biner :
Operasi Perkalian Bilangan Biner
Operasi perkalian pada sistem bilangan biner dilakukan sama seperti operasi perkalian pada sistem bilangan desimal.
Aturan operasi perkalian pada sistem bilangan biner :
Aturan operasi perkalian pada sistem bilangan biner :
Dua keadaan dalam perkalian sistem bilangan biner :
- Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja
- Jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0
Operasi Pembagian Bilangan Biner
Operasi pembagian pada sistem bilangan biner dilakukan sama seperti operasi pembagian pada sistem bilangan desimal.
Operasi pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti.
Aturan operasi pembagian pada sistem bilangan biner :
Operasi pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti.
Aturan operasi pembagian pada sistem bilangan biner :
Contoh :
Latihan 5
Tanda * tu pangkat atau kali?
BalasHapusPosting Komentar