Xiaomi Mi A1 vs Samsung Galaxy Note3: Best Budget 2017 vs Best Flagship 2013.
Xiaomi Mi A1 memang menjadi buah bibir di rana smartphone sekarang. Bagaimana tidak, Xiaomi Mi A1 adlah smartphone Xiaomi pertama yang mendapat dukungan Android One alias Google Pixel versi Xiaomi yang langsung menjadi banyak favorit masyarakat banyak. Tetapi, apakah anda juga teringat kembali flagship yang sudah berumur 5 tahun berjaya dahulu ? Ya... itulah Samsung Galaxy Note3. Nah, sekarang dalam blog ini, kami akan membandingan dua smartphone dengan kategori berbeda. Satu adalah Best Budget tahun 2017, Xiaomi Mi A1 dengan Best Flagship tahun 2013, Samsung Galaxy Note3.
Nah, ayo kita simak masing-masing spesifikasi berikut kelebihan dan kekurangannya masing-masing !
Spesifikasi Umum Xiaomi Mi A1
Xiaomi Mi A1 ini memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni bahkan sudah tergolong bagus untuk kelas mid-ranger. Smartphone ini menyuguhkan spesifikasi yang well-balanced atau seimbang.
Kita mulai dari layar. Layar Mi A1 memang tidaklah AMOLED. Namun, Mi A1 dipersenjatai layar LTPS IPS LCD dengan total warna sebanyak 16 juta warna. Ukuran layarnya pun cukup besar. Dengan mengusung layar 5.5 inci dengan kerapatan layar berada sekitar 401ppi, anda dapat disuguhi ketajaman gambar yang mumpuni dan sudah lebih dari cukup.
Xiaomi Mi A1 ini juga disematkan system-on-chip besutan Qualcomm seri Snapdragon 625 yang cukup kencang dan memiliki daya efisiensi penggunaan daya yang rendah. Sehingga, dengan dipakainya SoC ini, anda akan terus menikmati dunia anda dengan waktu yang lebih lama.
Tak ketinggalan juga RAM sudah di posisi 4GB yang berarti anda dapat melakukan multi-tasking dengan mulus tanpa masalah. Untuk internal, anda disuguhi memori internal sebesar 64GB dan anda dapat memperbesar penyimpanan anda dengan menyematkan microSD card hingga 128GB.
Untuk kameranya pun sudah gila benar. Dengan disematkan Dual Camera Omnivision dengan daya resolusi 12MP untuk masing-masing kameranya, anda dapat mendapatkan foto dengan kualitas 4K dengan baik dan video 4K dengan framerate 30fps.
Kelebihan Xiaomi Mi A1
Dukungan Android 8.0 Oreo murni
Hal pertama yang menjadi kelebihan Mi A1 terhadap Note3 adalah dari segi versi Android yang sudah versi terbaru yaitu Android 8.0. Dengan sistem operasi yang paling baru, anda akan aman dari beberapa celah yang menjadi cikal bakal virus dan malware masuk ke dalam ponsel anda. Selain itu, Mi A1 bisa menjadi pengganti Google Pixel jika anda sedang memiliki budget rendah dan ingin merasakan Google Pixel.
IR Blaster
Xiaomi dan IR Blaster bisa diibaratkan sebagai Lauk dan Nasi ( Meskipun ada seri yang tak memiliki IR Blaster seperti seri Mi Mix ). Dengan adanya IR Blaster beserta aplikasi Mi Remote yang sudah menjadi bawaan, anda bisa mengatur TV, AC, bahkan Proyektor hanya dalam beberapa ketuk saja.
Teknologi Dual Camera
Mi A1 telah mengusung kamera ganda dengan masing-masing sensor memiliki resolusi 12MP dengan frame f/2.2 dan f/2.6 di tiap masing-masing lensa. Kedua kamera tersebut merupakan besutan dari vendor kamera terkenal, OmniVision. Meskipun banyak orang yang skeptikal terhadap reputasi OmniVision, namun gambar yang dihasilkan Xiaomi Mi A1 tak kalah bagusnya dengan smartphone Dual Camera lainnya. Efek bokehnya pun sudah berada di level ciamik.
Harga
Untuk soal harga, jangan ditanya lagi untuk setiap smartphone Xiaomi. Dengan harga 2,8 juta rupiah saja, anda bisa merasakan Google Pixel paket murah. Kalau anda masih bilang 2,8 juta rupiah itu kemahalan, coba saja anda bandingkan sendiri dengan merek lainnya yang justru menawarkan harga yang mahal, tapi speknya menciut.
Kehadiran Fingerprint
Hadirnya Fingerprint menjadi daya kelebihan Xiaomi Mi A1 dalam urusan keamanan privasi. Meski fingerprintnya tidak secepat yang anda kira, namun secara keseluruhan, fingerprint Xiaomi Mi A1 masih terlampau responsif dan tidak terkesan lambat.
Daya Tahan Baterai yang Top
Banyak netizen menyayangkan kalau baterai Mi A1 sangatlah payah karena kapasitas yang kecil dengan ukuran smartphone yang terlampau besar. Tetapi, netizen telah salah kaprah soal baterai pada Mi A1. Nyatanya, dilansir dari review GSMArena, Mi A1 mampu mematahkan statement para netizen yang seolah kapasitas besar adalah segalanya. Mi A1 bertahan pada uji standby selama 87 jam. Coba anda bandingkan saja dengan saudara dekatnya, Redmi Note 3 yang memiliki daya tahan standby selama 93 jam yang baterainya memiliki kapasitas 4000mAh. Loh, kok bisa seperti itu ?
Hal ini terjadi karena penggunaan chipset yang memang dirancang untuk efisiensi daya tahan baterai dengan minimnya bloatware yang dapat berdampak pada penggunaan backgroud process application. Karena inilah, penggunaan baterai pada Mi A1 terlampau lebih efisien dan efektif.
Kekurangan Mi A1
Snapdragon 625 tidak sekencang 650
Meskipun efesien penggunaan baterai, Mi A1 harus sabar menerima hasil benchmark yang sedikit lebih rendah dibandingkan smartphone dengan chipset 650 ataupun 636. Dengan nilai Antutu di kisaran 66000 hingga 78000, Mi A1 harus sabar melihat saudaranya, Redmi Note 3 dengan nilai 91000 dan Mi Note 3 dengan skor 135000. Meskipun demikian, gaming masih terkesan baik dan smooth. Multitasking pun masih terkesan sangat cepat dan responsif.
Kapasitas Baterai yang "pelit"
Seperti yang sudah saya utarakan, Mi A1 memang memiliki baterai yang terkesan sempit dengan kapasitas 3080mAh. Karena itulah, banyak netizen yang menyayangkan persoalan baterai Mi A1. Tetapi, jika saja netizen yang menyyangkan itu sedikit untuk observasi, nyatanya tidak separah yang dibayangkan terhadap spek di atas kertas. Seperti yang saya sudah katakan, Mi A1 mampu berada di level 87 jam dalam standby test.
Layar LTPS IPS LCD
Banyak orang yang tidak begitu memperhatikan terhadap tipe layar. Hal yang akan saya tekankan pada poin ini adalah penggunaan daya dan spektrum warna pada IPS LCD kurang begitu menonjol dibandingkan layar tipe P-OLED ataupun Super AMOLED. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan warna hitam. IPS LCD masih belum benar-benar hitam alias hitam karena lampu. AMOLED benar-benar menawarkan hitam legam bagaikan hitam mati.
Capacitive Button yang ditukar
Jika anda sudah terbiasa dengan smartphone Xiaomi, hal ini tidak menjadi begitu bermasalah. Tetapi, masalah muncul apabila pengguna smartphone selain Xiaomi mencoba Xiaomi. Pasalnya tombol back dengan tombol task ditukar. Jadi, anda perlu beradaptasi untuk menggunakannya.
Spesifikasi Samsung Galaxy Note 3
Meskipun sudah tua dan outdated, nyatanya Samsung Galaxy Note 3 masih layak untuk dipakai di tahun 2018. Bagaimana tidak dengan disematkan Qualcomm Snapdragon 800 atau Samsung Exynos 5420 Octa, anda akan merasakan performa yang tak kalah cepat dengan rata-rata smartphone sekarang.
Note3 menyematkan RAM sebesar 3GB yang menjadi hal yang cukup untuk tahun 2018. Untuk varian Internalnya sudah ada 3 macam, mulai dari 16GB, 32GB, hingga 64GB. Kurang ? Masih bisa ditambah hingga 64GB.
Untuk layar, anda akam merasakan layar yang jumbo dan terkesan mendekati phablet. Dengan ukuran layar 5.7 inchi dengan resolusi 1080x1920 yang memiliki kerapatan layar di angka 386ppi, anda dapat melakukan hal apapun dengan layar jumbo. Untuk tipe layar, Note3 menggunakan Super AMOLED Display dengan spektrum 16 juta warna.
Hal yang menjadi titik berat yang paling menonjol adalah kehadiran Samsung Stylus. Selain itu Samsung Galaxy Note3 sudah dilengkapi dengan NFC yang artinya anda bisa melakukan transaksi online dengan ponsel anda.
Kelebihan Note3
Stylus
Salah satu kelebihan yang dimiliki Samsung Galaxy Note3 ini adalah dengan kemunculan Stylus yang sangat responsif dan enak digunakan. Bahkan Note3 masih memberikan fasilitas Stylus seperti cucunya Note8. Karena Stylus inilah yang menjadikan Note3 terlihat lebih superior dibandingkan Mi A1.
IR Blaster
Jika anda berpikir kalau IR Blaster itu hanya ada dalam smartphone Xiaomj, justru Samsung-lah yang memulai tren ciri khas Xiaomi. Note3 terdapat IR blaster yang memungkinkan anda untuk mengontrol channel TV, AC, Proyektor, bahkan DVD sekaligus.
Layar Jumbo + Super AMOLED
Dengan mengusung Layar 5.7 inchi dengan tipe layar Super AMOLED, Note3 memberikan efek spektrum warna yang begitu cerah dan hidup. Warna hitam yang dihasilkannya pun sudah sangat sempurna. Layar yang besar itu juga dapat memudahkan anda dalam bermultitasking hingga memudahkan membaca email-email dan pesan yang masuk.
Kemampuan merekam 4K dan FHD 60fps
Sangat mengejutkan jika smartphone lawas ini ternyata bisa merekam video dengan resolusi 4K dengan rate 30fps. Tak hanya itu, bisa juga merekam video dengan resolusi 1080p dengan rate 60fps.
Baterai yang bisa dibongkar pasang
Salah satu yang menjadi superior dibandingkan Mi A1 adalah baterainya yang bisa dibongkar pasang dengan mudah. Anda cukup mencabut cover belakangnya dan mengambil baterainya dengan mudah.
Kekurangan Note3
Meski Baterainya lebih besar dibandingkan Mi A1, tapi Note3 lebih boros daripada Mi A1.
Kapasitas Baterai Samsung Galaxy Note3 memang juara dengan kapasitas 3200mAH, tetapi saat pengetesan Stand-by, Note3 malah amblas. Dengan waktu Stand-by selama 75 jam saja, Note3 belum bisa menyamai perolehan Mi A1 dengan waktu stand-by selama 87 jam. Hal ini mungkin disebabkan oleh 2 hal. Pertama, SoC yang dipakainya yang memang dirancang untuk gaming ( Snapdragon 800 ) atau Exynos 5420 belum seefisien Snapdragon 625. Kedua, ukuran layar dan tipe layar yang memang cukup memakan pemakaian baterai dengan daya cukup signifikan.
Dukungan Versi Android hanya sampai 5.0.1 alias Lollipop.
Namanya juga smartphone lawas, dukungan Android tak bisa dilanjutkan hingga versi ke-8 karena dengan alasan kompabilitas. Note3 hanya bertengger di versi ke-5 saja tepatnya versi Android 5.0 Lollipop.
60fps hanya pada versi tertentu saja.
Hal yang perlu digarisbawahi adalah video FHD 60fps hanya untuk dua varian Note3 saja, yaitu N9002 dan N9005 saja. Untuk versi N9000 tidak dapat merekam rekaman video semacam ini. Selain itu, rekaman 60fps tidak akan sebagus smartphone sekarang karena tidak didukung OIS ataupun gyro-EIS.
Tidak dianjurkan untuk menjadi kamera selfie
Note3 memang memiliki kamera belakang yang cukup ciamik. Namun, smartphone ini tidak direkomendasikan sebagai ponsel kamera selfie. Kamera depan Samsung Galaxy Note3 ternyata hanya beresolusi 2MP saja. Jadi, anda hanya bisa mendapatkan foto selfie dengan resolusi rendah. Untuk kualitas gambar, bisa dikatakan masih cukup bagus sebab penggunaan sensor yang bagus pula.
Tidak mendukung fast charging
Hal yang perlu anda perhatikan ketika ingin membeli smartphone lawas ini adalah kemampuan Fast Charging. Note3 tidak memiliki Fast Charging versi 2.0 alias tidak bisa mengecas baterai 40% dalam 60 Menit.
4G primitif
Karena Note3 adalah keluaran Quartal 3 tahun 2013, maka otomatis kompabilitas 4G masih tergolong sedikit dan langka. Sehingga, penggunaan 4G untuk Note3 di Indonesia belum bisa diterapkan.
Fingerprint tidak tersedia
Note3 rupanya masih belum menerapkan fingerprint dalam flagship Samsung tua ini. Fingerprint pada mulanya dimulai dari Samsung Galaxy S5, di mana dirilis sekitar 4 bulan kemudian.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Ada beberapa poin penting yang saya bisa tarik dalam perbandingan review ini. Mi A1 memiliki chipset yang memang sudah sangat efisien meskipun baterainya masih tergolong lemah. Fingerprint sudah memadai dan responsif, serta dukungan penuh langsung oleh Google.
Note3 memiliki Stylus yang cukup membantu dalam melakukan pekerjaan bisnis, desain, dan beberapa penandaan yang semestinya dilakukan seperti pena. Kamera yang cukup superior dengan dukungan perekanan 4K yang mutakhir.
Untuk review ini, saya merekomendasikan smartphone yang sesuai dengan budget dan kebutuhan anda. Jika anda suka Android Oreo dan vibe Google Pixel, pilihlah Mi A1. Jika anda suka memakai Stylus dan layar besar, Note3 menjadi pilihan yang cocok bagi anda.
Tetapi untuk menentukan siapa yang menang, Xiaomi Mi A1 menang lebih banyak dibandingkan Samsung Galaxy Note3 menurut penulis sendiri.
Kalau kalian lebih ke mana ? Mi A1 atau Note3 ?
Harga Xiaomi Mi A1: 2,8 juta rupiah
Harga Samsung Galaxy Note3: 1,4 juta rupiah
Posting Komentar