Bahasa Indonesia : Dasar-Dasar Membuat Paragraf Deduktif, Induktif, dan Contoh

Bahasa Indonesia : Dasar-Dasar Membuat Paragraf Deduktif, Induktif, dan Contoh




Ciri Paragraf Deduktif Menurut Hurley


  • Ada satu kalimat yang merupakan kebenaran realitas (truth) atau dasar teori yang sudah diterima (konvensi) atau kepastian (keniscayaan) yang dianggap tidak perlu dipertanyakan lagi (kalimat kunci deduktif). 
  • Kalimat-kalimat lainnya berisi “subyek” atau “predikat” dari kalimat kunci (kalimat pendukung). 
  • Kalimat-kalimat penjelas dan ilustrasi menjelaskan kalimat pendukung. 
  • “Biasanya kalimat kunci deduktif terletak di awal paragraf” –kebiasaan dan BUKAN ATURAN


Contoh Paragraf Deduktif Sederhana


Air mendidih di seluruh permukaan yang berada di ketinggian 0-10 m di atas permukaan laut pada suhu seratus derajat Celsius. (kalimat kunci) Di belahan utara air mendidih pada suhu yang sama, dan di sebelah selatan air mencapai titik didih di angka yang serupa. (kalimat pendukung) Air mendidih di kedua wilayah tersebut pada 100 derajat Celcius.(kalimat pendukung)


Ciri Paragraf Induktif Menurut Hurley


  • Ada satu kalimat yang merupakan kesimpulan umum yang ditarik dari kalimat-kalimat pendukung (kalimat kunci induktif). “Subyek” dari kalimat kunci adalah bentuk umum dari “subyek” kalimat pendukung. 
  • Kalimat-kalimat pendukung semuanya membentuk pola yang serupa. 
  • Kalimat-kalimat penjelas dan ilustrasi menjelaskan kalimat pendukung. 
  • “Biasanya kalimat kunci induktif terletak di akhir paragraf” –kebiasaan dan BUKAN ATURAN


Contoh Paragraf Induktif Sederhana

Di Jakarta hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penderita malaria meningkat sepuluh persen. (kalimat pendukung) Di Surabaya dan Semarang angka penderita yang masuk di Departemen Kesehatan cenderung naik sembilan persen.(kalimat pendukung) Angka-angka yang ditunjukkan oleh kota-kota di pulau Jawa mengindikasikan epidemi malaria. (kalimat kunci) 




Prinsip Dasar Membuat Paragraf: Deduktif atau Induktif

  • Hanya ada dua pilihan dalam membuat paragraf akademik: deduktif atau induktif. paragraf kosong bukan pilihan dalam tulisan akademik. 
  • Don Shiach (2007:12): Apa itu “ [paragraf] kosong”? Yang dimaksud adalah saat mahasiswa mencoba menyembunyikan kenyataan bahwa mereka tidak tahu apa-apa sehingga mereka merangkai sebuah [paragraf] yang berlaku terlalu umum, dan sama sekali tidak relevan dengan pertanyaan.

Contoh Paragraf “Kosong”

Masalah ini adalah sebuah permasalahan yang sangat penting, dan ada banyak pendekatan yang dapat dilakukan. Banyak pakar telah membahas masalah ini secara serius, namun tidak ada satu pun di antara mereka yang berhasil memberikan solusi yang efektif. Ada banyak argumen yang mendukung dan menentang, dan banyak orang yang menaruh perhatian tentang masalah ini. (Shiach, ibid.) 

Pertanyaan ini telah membuat para ahli sejarah merasa bingung selama bertahun-tahun. Sirkumstansi historis sangat kompleks, dan bahkan berbagai argumen dan kontra-argumen yang muncul sangat membingungkan. Pada kenyataannya sangat sulit untuk membuat sebuah penilaian terhadap masalah-masalah kritis semacam ini. Pilihan paling rasional yang dapat dilakukan adalah dengan cara mempertimbangkan bukti-bukti historis dan menarik sebuah kesimpulan yang relevan. (Shiach, hal.13)


Mengapa paragraf bisa “kosong” ? 

  • Kedua paragraf kosong tersebut disebabkan oleh kemunculan kalimat kunci yang sifatnya semu –tidak terukur. 
  • Kalimat kunci yang sesungguhnya hanya dijangkarkan pada pendekatan deduktif dan induktif. 
  • Penyebab lain dari paragraf kosong adalah ketiadaan kalimat pendukung yang memberikan justifikasi terhadap kalimat kunci (tanpa fakta atau teori).


Struktur Dasar Paragraf Standar (Akademik)


  • Elemen Primer (mutlak ada): 
    • HANYA SATU kalimat kunci 
    • Dua atau tiga kalimat pendukung untuk mendukung kalimat kunci 

  • Elemen Sekunder (opsional): 
    • Satu atau dua kalimat contoh atau ilustrasi untuk menjelaskan masing-masing kalimat pendukung



Pola Dasar Deduktif

Orientasi pendekatan prinsip-prinsip etik pada dasarnya dapat dibagi menjadi proses dan hasil. Dalam pendekatan proses, sebuah tindakan dikategorikan memenuhi kode etik apabila keseluruhan tahapan mengacu pada nilai-nilai dasar kemanusiaan. Dalam orientasi hasil, sebuah aksi dikatakan etik jika hasilnya sejalan dengan hak-hak dasar seorang manusia. Contoh dari pendekatan pertama adalah saat manusia tidak berbohong sekalipun tindakan tersebut dilakukan untuk kebaikan. Contoh untuk pendekatan kedua adalah saat manusia terpaksa harus membunuh demi mempertahankan hidupnya. 


Struktur Pola Dasar Deduktif

  • kalimat kunci -KK 
  • kalimat pendukung 1 –KP1 
  • kalimat pendukung 2 –KP2 
  • kalimat penjelas 1 (untuk kalimat pendukung 1) –KJ 1 
  • kalimat penjelas 2 (untuk kalimat pendukung 2) –KJ2 

  • Pola Dasar: KK-KP1-KP2-KJ1-KJ2


Pola Dasar Induktif

Pengambilan sampel hitung-cepat di pulau Jawa mencapai tingkat akurasi yang mendekati angka 91,5%. Kenyataan ini dapat dilihat dari hasil yang didapat di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Proses serupa yang dilakukan di Sumatra mencapai angka 93%. Medan, Padang, dan Palembang adalah indikator-indikator terpercaya dari temuan tersebut. Metode hitung-cepat di Indonesia diprediksi menghasilkan perkiraan pemenang pemilihan kepala daerah dengan tingkat kepercayaan di atas 90%.


Contoh Lain Paragraf Induktif

Kaum sekuler Israel sering mengeluhkan bahwa kaum ultra-ortodoks tidak memberikan kontribusi terhadap masyarakat, dan gaya hidup semacam ini hanya menumpangi kerja keras pihak lain. [kalimat pendukung 1] Kubu sekuler juga berargumen bahwa cara hidup kubu ultra-ortodoks juga sangat membebani, terutama karena keluarga semacam ini rata-rata memiliki tujuh orang anak. [kalimat pendukung 2] Bagi mereka, cepat atau lambat negara tidak akan lagi sanggup membiayai begitu banyak pengangguran terselubung semacam ini, dan pada akhirnya pihak ultra-ortodoks tetap harus bekerja seperti yang lain. [kalimat pendukung 3] […] [Masalahnya, keluhan mereka yang berseberangan dengan kaum konservatif ini mungkin tidak akan terbukti karena di masa depan] karena tuntutan untuk mencari makna dan kelekatan komunitas dapat mengatasi tuntutan untuk mencari pekerjaan. [kalimat kunci] 

Disadur dan diterjemahkan bebas dari 21 Lessons for the 21st Century, Yuval Noah Harari (Jonathan Cape: 2018, hal.40).


Struktur Dasar Pola Induktif

  • kalimat pendukung 1 –KP1 
  • kalimat penjelas 1 (untuk kalimat pendukung 1) –KJ1 
  • kalimat pendukung 2 –KP2 
  • kalimat penjelas 2 (untuk kalimat pendukung 2) –KJ2 
  • kalimat kunci –KK 

  • Pola Dasar: KP1-KJ1-KP2-KJ2-KK

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama